Wednesday, September 16, 2015

Duo Krucil Kena Sakit Cacar

Cerita yang tertinggal.

Akhirnya, yang membuat Bunda deg-degan terjadi juga. Hihihihi... *lah, malah ketawa*

Dimulai pada hari Sabtu tanggal 5 September, Salman mulai uring dan merasa ada yang tak beres dengan badannya sendiri. Bunda masih berpikir bahwa Salman kecapekan main. Tapi Bunda perhatikan banyak bintik-bintik kecil.

Tanggal 7 September, mulai terlihat bintik-bintik merah di beberapa tempat di tubuh Salman. Anehnya, Bunda masih belum yakin dan ngeh jika itu cacar air. Justru pada tanggal 8 September pagi, ketika sedang membeli jamu, si mbak nyeletuk, "Wah, Adek kena cacar ya? Tuh, melentung-melentung gitu. Istirahat ya, Dek? Anget ya? Bobo yang banyak."

Bunda terpana. Wah! Karena selama ini Umar dan Salman tak mengapa bila ditinggal keluar rumah, maka Bunda pun berpikir hari ini tak apa-apa bila ditinggal. Ternyata ketika Bunda pulang di sore hari, sekujur tubuh Salman mulai memperlihatkan cacarnya. Sebagian kecil sudah pecah (karena Salman tidak bisa diam) dan mulai gatal.

Duh... Duh... Duh... Akhirnya pula, Bunda terpaksa minta izin tidak masuk kerja untuk bisa merawat Salman meski hanya sehari.

Demam dua hari membuatnya rewel. Cacar menjadikan dirinya terisolasi di rumah. Tak bisa bermain. Tak boleh menggaruk bagian yang gatal, dan sulit mengunyah karena lidahnya pun terkena. Ah, sabar ya, Nak! :)

Seminggu kemudian, tepat setelah cacarnya mengering, Umar mulai mengeluhkan bahwa dirinya gatal-gatal. Owowow... Menularnya langsung! Bunda tertawa kecil melihat wajah Abang yang merajuk.

Tanggal 14 September, Abang Umar mendapatkan gilirannya. Salman yang sudah membaik sepertinya puas melihat Abangnya ketularan. "Hahaha, Abang kena! Abang kena!" Ya ampun! :D

Hanya berbekal mandi dengan sabun antiseptik dan pakai talc obat, kedua jagoan Bunda berangsung sembuh, kulitnya tidak meninggalkan koreng. Alhamdulillah. :) 

No comments:

Post a Comment